Baru – baru ini Indonesia sedang dihadapi oleh masalah kabut asap yang menyelimuti beberapa kota besar di Indonesia. kebakaran hutan diyakini menjadi penyebab bencana kabut asap yang melanda Indonesia.
Ribuan kubik kabut asap kini telah menyelimuti beberapa kota besar
seperti Jambi, Riau, Palembang, dan sebagian kota di Pulau Kalimantan.
Kabut asap yang memenuhi
udara itu sudah melewati ambang batas normal bahkan sudah membuat udara
menjadi sangat beracun. Menurut Tengku Ariful Amri, seorang pakar
lingkungan dari Universitas Riau, kabut asap yang disebabkan oleh
pembakaran hutan lebih berbahaya dibandingkan dengan asap rokok. Hal ini
terjadi karena kabut asap mengandung seratus kali zat karsionogenik
yang berbahaya. Zat – zat seperti karbon dioksida, dan metana bisa
menyebabkan berbagai macam penyakit mematikan bagi manusia.
Bencana kabut asap ini
telah menimbulkan kerugian yang amat sangat dahsyat di masyarakat.
Setidaknya ada tiga dampak negatif yang disebabkan oleh kabut asap hasil
dari pembakaran hutan ini, diantaranya adalah merusak lingkungan,
mengganggu kesehatan manusia, dan melemahkan ekonomi.
Kabut asap mengandung
partikel – partikel yang sangat halus dan mudah terbawa oleh angin.
Partikel – partikel tersebut akan menempel pada pepohonan dan dedaunan
sehingga menyebabkan kerusakan fauna. Selain itu, partikel tersebut juga
akan mencemari sumber – sumber air seperti sungai danau dan sumur
sehingga tidak layak untuk dikonsumsi oleh manusia.
Bahkan menurut seorang
ahli dari BMKG, partikel asap dapat terbang tinggi hingga mencapai awan
hujan dan mengendap di dalamnya. Akibatnya, partikel tersebut akan
mencemari hujan yang dihasilkan oleh awan tersebut. Disamping itu, awan
yang telah tercemari tersebut akan menimbulkan hujan asam yang sangat
berbahaya bagi kelangsungan makhluk hidup.
Selain
menghasilkan partikel – partikel yang sangat halus, kabut asap juga
memproduksi partikel – partikel yang berukuran sedang. Partikel tersebut
akan melayang – layang di udara sehingga terhirup oleh manusia. Zat –
zat karsionogenik tersebut menyebabkan berbagai macam penyakit,
diantaranya adalah iritasi pada mata, bronchitis dan ISPA.
Saat ini rumah sakit di
daerah - daerah yang dilanda kabut asap, khusunya Riau, dipenuhi oleh
pasien – pasien penderita ISPA, penyakit insfeksi pernafasan akut.
Penyakit ini disebabkan oleh virus dan bakteri yang terbawa oleh asap
sehingga secara langsung terhirup oleh manusia. Akibatnya, pasien
penderita mengalami kesulitan dalam bernafas bahkan bisa membawa mereka
kepada kematian.
Dampak terakhir yang
ditimbulkan oleh kabut asap ini adalah melemahnya perekonomian. Hal ini
dikarenakan partikel – partikel asap hasil dari kebakaran hutan dan
lahan tidak mampu terhembus oleh udara yang bertiup normal karena
mengandung zat yang cukup berat.
Akibatnya, ruang udara
menjadi tertutupi sehingga membatasi jarak pandang manusia. Saat ini
jarak padang yang bisa dilihat oleh manusia hanya mencapai 5 meter saja.
Ha ini mengganggu aktifitas lalu lintas baik darat, laut, maupun udara
sehingga segala hal yang menyangkut perekonomian menjadi terhenti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar